Etika Berinteraksi dengan Lawan Jenis Perspektif Islam



Manusia adalah makhluk individu sekaligus mahluk sosial. Sudah menjadi hakikatnya bahwa manusia tercipta dengan karakter unik, masing-masing memiliki keistimewaan yang berbeda antara seseorang dengan orang lainnya. Sebagai mahkluk sosial, manusia selalu membutuhkan interaksi dengan manusia lainnya. Allah SWT pun menciptakan laki-laki dan perempuan di dunia ini dan masing-masing memiliki pasangannya masing-masing.
Dalam al-Qur’an Al Maidah ayat 2 :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai mahkluk social harus saling membantu sama lain dan saling melengkapi satu sama lain. Dalam pasangan suami istri sangat wajar dan memang sudah seharusnya jika mereka saling berinteraksi secara lebih. Tetapi bagaimanakah jika yang terjadi budaya berinteraksi dengan lawan jenis yang non-mahram dan tidak ada hubungan suami-istri di masyarakat menjadi suatu hal yang lumrah. Terutama, pada saat ini, masyarakat Islam tentunya kurang berhati atau terlalu dekat ketika berinteraksi dengan lawan jenis sehingga memunculkan suatu hal yang tidak diinginkan, atau madharat dan suatu hal yang dipandang fitnah.
Pergaulan yang baik.
Pergaulan yang baik ialah melaksanakan pergaulan menurut norma-norma kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hukum syara’, serta memenuhi segala hal yang berhak mendapatkannya masing-masing menurut kadarnya.
Agama islam menyeru dan mengajak kaum muslimin melakukan pergaulan di antara kaum muslimin baik yang bersifat pribadi orang seorang, maupun dalam bentuk kesatuan. Karena dengan pergaulan kita dapat saling berhubungan mengadakan pendekatan satu sama lain, bisa saling menunjang dan mengisi antara satu dengan lainnya.
Namun, kasus wajar yang terjadi pada kehidupan remaja adalah “rasa ketertarikan terhadap lawan jenis”. Ciri-ciri keremajaan itu menjadi godaan yang besar bagi remaja muslim. Memang, rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau lelaki. Namun kalau kita tidak bisa memenej perasaan tersebut, maka akan menjadi mala petaka yang amat besar,baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang yang kita sukai. Sudah Allah tunjukkan dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim) 
Duduk Berdua (Berkhalwat) dengan Lawan Jenis bukan muhram.
Uqbah ibn Amir ra. Menerangkan :
أَنَّ رَسُولُ اللهِ عليه وسلّم قَالَ: إِيَّاكُمْ وَالدُّخوْلَ عَلىَ النِّسَاءِ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ: يارسُولَ اللهِ ! أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ؟  قال: الْحَمْوُالْمَوْتُ.
“Bahwsannya Rasulullah SAW bersabda: janganlah kamu masuk ke kamar-kamar perempuan. Seorang laki-laki Anshar berkata: ya Rasulullah terangkan padaku bagaimana hukum masuk ke dalam kamar ipar perempuan. Nabi SAW menjawab; ipar itu adalah kematian (kebinasaan).”(al bukhari 67:111: muslim 39:8: Al lu’lu-u wal marjan 3;69-70)
Nabi tidak membenarkan seorang muslim masuk ke kamar-kamar perempuan, maka hal ini memberi pengertian, bahwa kita dilarang duduk-duduk berdua-duaan saja dalam sebuah bilik dengan seorang perempuan tanpa mahramnya.
Nabi menerangkan bahwa kerabat-kerabat si suami menjumpai si istri itu sama dengan menjumpai kematian, karena menyendiri dalam kamar memudahkan timbul nafsu jahat yang membawa pada kemurkaan Allah dan membawa kepada kebinasaan, atau menyebabkan si suami menceraikan istrinya jika sang suami pencemburu. Jelasnya, takut kepada mudah timbul kejahatan dari kerabat-kerabat itu adalah lebih mudah daripada yang dilakukan oleh yang bukan kerabat. Karena kerabat itu lebih leluasa masuk kedalam ruangan si perempuan dengan tidak menimbulkan prasangka buruk.
Haram melihat Lawan Jenis yang Bukan Mahram.
Merujuk pada hadis Rasul riwayat Imam Bukhari tentang zina mata di atas, pandangan mata karena awal mula timbulnya hasrat dari pandangan mata yang tidak terkontrol atau tidak dijaga terhadap hal-hal yang memancing nafsu birahi , kemudian lisannya bicara yang tidak baik misalnya menggunjing orang lain, berdusta dan berbicara yang tidak menjurus perbuatan yang menimbulkan hasrat dengan lawan jenis.
مَامِنْ مُسْلِمٍ يَنْظُرُإِلَى إمْرَأةٍ أَوَّلَ نَظْرَةٍ ثُمَّ يَغُضُّ بَصَرَهُ إلاَّ أحْدَثَ الله لَهَ عِبَادَةً يَجِدُ حَلاَوَتَهَا
“tidaklah seorang muslim yang memandang seorang wanita dalam pandangan pertamanya. Kemudian ia palingkan pandangannya kecuali Allah menjadikannya nilai ibadah yang akan dirasakan kemanisannya.”
Islam mengajarkan kita agar selalu menjaga mata kita agar tidak melakukan zina mata. Jikalau ada satu kenikmatan, maka yang pertama itu ibadah dan selanjutnya itu perangkap syaithan.
Berboncengan dengan lawan jenis.
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ وَلَا تُسَافِرْ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ امْرَأَتِي خَرَجَتْ حَاجَّةً وَإِنِّي اكْتُتِبْتُ فِي غَزْوَةِ كَذَا وَكَذَا قَالَ انْطَلِقْ فَحُجَّ مَعَ امْرَأَتِكَ
و حَدَّثَنَاه أَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عَمْرٍو بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ و حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ يَعْنِي ابْنَ سُلَيْمَانَ الْمَخْزُومِيُّ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ
Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali wanita itu disertai muhrimnya. Dan seorang wanita juga tidak boleh bepergian sendirian, kecuali ditemani oleh mahramnya.” Tiba-tiba berdirilah seorang laki-laki dan bertanya, “Ya, Rasulullah, sesungguhnya isteriku hendak menunaikan ibadah haji, sedangkan aku ditugaskan pergi berperang ke sana dan ke situ; bagaimana itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjawab: “Pergilah kamu haji bersama isterimu.” Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Rabi’ Az Zahrani Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Amru dengan isnad ini, semisalnya. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sulaiman Al Makhzumi dari Ibnu Juraij dengan isnad ini, semisalnya. Dan ia tidak menyebutkan; “Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali wanita itu disertai mahramnya..[6]
Definisi irdaaf (boncengan) bermakna menaikkan/membonceng seseorang di belakangnya dan istilah ini tidak digunakan di kalangan Ulama Ahli Fiqh. Memboncengkan pada zaman Rasulullah menggunangkan hewan unta, sedangkan pada zaman sekarang memboncengkan lebih kepada sepeda motor atau mungkin alat transportasi lainnya seperti mobil dan lain-lain.
Sepeda motor untuk daerah tertentu memang menjadi alat transportasi yang amat vital. Seringkali di suatu desa seseorang yang punya sepeda motor menawarkan bantuan untuk memboncengkan teman atau tetangganya. Atau memboncengkan teman perempuan, karena barangkali kasihan kalau harus jalan kaki. Pada dasarnya niat menolong ini sangat baik karena daripada harus jalan kaki yang jaraknya lumayan jauh, atau berjejelan di bus, maka membonceng teman atau tetangga memang sebuah solusi kepekaan sosial yang baik.
Atau pada sebuah pergaulan remaja pada saat ini. Misalnya, dikampus terdapata cara dan itu diselenggarakan oleh mahasiswa dan mahasiswi secara bersamaan dan memungkinkan terjadi boncengan antara satusama lain..
Lalu, apakah berboncengan dengan selain muhrim itu di perbolehkan atau tidak? Ini menjadi pertanyaan dasar kita yang mungkin harus kita jabarkan bersama-sama. Dalam berboncengan dengan sepeda motor, kita pasti akan terlihat oleh orang lain dan banyak orang yang melihat kita. Sehingga, ketika kita akan melakukan sesuatu yang tidak sesuai pasti akan berfikir dua kali. Dan seperti penjelasan hadis di atas.Ketika seseorang berduaan dengan bukan muhrimnya tetapi terdapat orang yang mengawasi dan ada yang melihat maka perbuatan yang tidak diinginkan akan kurang tepat dilakukan.
Analisa :
Duduk berduaan dengan lawan jenis, saling berpandangan, dan berboncengan, sampai saat ini dalam Islam masih menjadi hal yang dapat mendekatkan diri kita kepada fitnah. Dalam konteks yang berlainan, seperti seorang dokter perempuan dengan pasiennya laki-laki yang berduaan di dalam ruangan periksa. Apabila kembali pada hukum asal tentang interaksi dengan lawan jenis pada kasus berdua-duaan, maka tindakan ini merupakan hal yang harus dihindari.  Namun, pada kaidah lainnya menerangkan bahwa diperbolehkan suatu hal yang dilarang karena terdapat hajat yang tidak dapat ditinggalkan.  Karena, apabila pasien tidak segera diperiksa atau apabila harus memilih-milih dokter, ia akan tambah parah dan tiak segera ditangani. Keadaan yang seperti ini tidak relevan apabila harus seperti tekstual dalil. Kecuali apabila negara telah menyiapkan fasilitas yang membedakan gender, hal ini dapat diterapkan. Sedangkan negara Indonesia memiliki multikultural penduduk dengan berbagai agama dan budaya, sehingga menjadi maklum apabila keadaan tidak sesuai teks Al Qur’an atau hadis. Asal hukum tidak diperbolehkan interaksi yang berdekatan antar lawan jenis adalah untuk menghindari fitnah, dan keadaan yang tidak diinginkan. Jadi dapat dianalisis bahwa interaksi lawan jenis antara dokter dengan pasien, murid dengan guru, selama tidak ada syahwat yang dalam hubungan sesama tersebut, maka hal ini dapat diperbolehkan. Tentunya, pihak-pihak tersebut harus menghindari tingkah laku yang memancing timbulnya syahwat. Seperti, tidak memandang lawan jenis dengan tatapan yang menggoda, atau memberikan respon yang dapat mengundang perhatian, sehingga interaksi lebih dari yang selayaknya.
Pada kasus tukang ojek wanita di daerah Surabaya dan sekitarnya, fatwa yang dikeluarkan oleh suatu pihak tentang larangan profesi ini justru menimbulkan masalah.Larangan yang tidak disertai dengan solusi akan menjadi fatwa yang hanya bernilai nihil. karena ketika diselidiki, tukang ojek wanita itu merupakan korban lumpur Lapindo yang belum mendapat ganti rugi. Tentunya, adanya larangan tersebut akan berpengaruh terhadap segi ekonomi masyarakat.
Islam sebagai agama yang diturunkan untuk menyempurnakan akhlaq manusia, membawa salah satu misinya yaitu saling menjaga satu sama lain. Keamanan dan saling tolong menolong memang diutamakan dalam Islam. Interaksi dengan lawan jenis yang bukan mahram telah menjadi hal biasa di Indonesia sehingga perlu adanya pengertian agama yang lebih agar masyarakat mngetahui mana interksi yang sehat dan yang tidaksehat.
Interaksi lawan jenis diperbolehkan ketika ada maksud muia untuk menolong dan memberikan keaamanan keda lawan jenis. Tetapi interaksi lawan jenis juga akan menjadi keadaan yang dilarang apabila melakukan hal-hal yang tidak wajar sesuai perspektif Islam, dan menimbulkan syahwat.
Namun, apabila terdapat pilihan antara dua hal, yaitu manfaat dan madharat. Maka, makhluk yang diberi kelebihan berpikir, sebagai muslim dituntut untuk dapat mengambil sikap yang bijak dan berhati-hati agar tetap sesuai syari’ah Islam dan terhindar dari hal-hal yang diperkenankan oleh Alah swt. Wallahu a’lam bisshawwab.
[1]  Moh. Rifa’i, Akhlak Seorang Muslim, (Semarang; Wicaksana, 1993), hal., 383[2] Ummu Zainab dalam artikel Adab Bergaul dengan Lawan Jenis, http://remajaislam.com/ diakses pada tanggal 12 Januari 2013[3] Teuku Muhammad Hasby Ash Shidqi, Mutiara Hadits 6, (Semarang ;PT Pustaka Rizqi Putra, 2003), hal., 365[4] Muhammad Nashirudin Al-alnai, Silsilatul Alhaadits adh-Dhaifah wal maudhu’ah, (Jakarta: Gema Insani Press, 199M), hal., 266-267[5] mKalah matakuliah hadis n sosbud nya alfath[6]CD Lidwa 9 Kitab Imam, Shahih Muslim,Kitab al-Birriwa al-Shilahwa al-Adab, no. 4650.

Pilih Jomblo ataukah Pacaran?

JOMBLO. Satu kosakata yang sangat ditakuti oleh banyak orang saat ini terutama remaja. Why? Karena kosakata ini mengandung makna negatif yang bikin alergi. Suatu pertanda tidak lakunya seseorang untuk mendapatkan teman kencan dari lawan jenis. Idih…nggak laku? Emangnya jualan kolor?


Tapi asli kok, banyak banget remaja apalagi kalangan cewek yang merasa seperti kena kutukan kalo sampe predikat jomblo mereka sandang. Akhirnya dengan berbagai macam cara mereka berusaha untuk melepaskan kutukan ini meskipun dengan berbagai cara. Sudah nonton film 30 Hari Mencari Cinta? Di film itu kan menceritakan tiga orang remaja cewek yang sama-sama berada pada kondisi jomblo. Mereka membuat kesepakatan untuk mencari pacar dalam waktu 30 hari. Bagi yang menang, maka ia akan menjadi raja dan diperlakukan bak putri karena semua pekerjaan rumah akan dikerjakan oleh yang kalah.

Singkat cerita, mereka bertiga benar-benar fokus untuk mendapatkan pacar dalam rentang waktu itu. Karena ngebetnya, sampai-sampai harga diri pun sempat akan tergadaikan ketika sang pacar menginginkan making love alias berhubungan seksual layaknya suami-istri. Belum lagi ngebetnya salah satu tokoh di sana pingin merasakan nikmatnya ciuman bibir sampai melatih diri dengan guling. Naudzubillah.

Belum lagi resiko bubarnya persahabatan yang mereka bina selama ini hanya karena cemburu dan khawatir pacarnya diembat sahabat sendiri. Meskipun ending-nya semua pacar-pacar karbitan itu pada bubar, tapi kita bisa melihat seberapa parah kondisi remaja kita saat ini terutama dalam pergaulannya.

…predikat jomblo begitu menakutkan buat remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini…

So, ternyata predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini. Meskipun seringkali dalam pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa ortu, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah. Jadi emang bisa banyak alasan.

Dipaksa teman terjadi bila teman satu genk pada punya cowok semua. Trus ada satu yang nganggur. Jadilah ada pemaksaan beramai-ramai supaya yang satu ini segera dapat gebetan. Udah deh, siapa aja boleh asal berstatus cowok. Waduh, gawat juga kan. Bisa-bisa sapi dipakein celana bisa diembat juga tuh saking nafsunya (hehehe…)

Ortu bisa jadi mengambil peranan dalam ajang kemaksiatan ini. Ada loh beberapa tipe ortu yang kelimpungan ketika anak gadisnya belum punya pacar. Padahal anaknya sendiri udah nyadar bahwa ini adalah ajang berlumur dosa. Eh, ortunya ngotot agar sih anak nyari pacar. Tulalit banget kan?

Atau bisa juga konsep diri remaja yang salah. Ia merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran. Ia akan jauh lebih bahagia bila ada cowok di sampingnya. Nah, ini adalah konsep yang salah dan menyesatkan.

…konsep diri remaja yang salah, merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran…

Belum lagi dorongan media baik TV, radio ataupun majalah yang menawarkan gaya hidup bebas dengan label pacaran yang semakin gencar dilakukan. Udah deh, itu semua adalah banyak faktor yang bikin remaja ngebet untuk bisa pacaran. Padahal, apa sih yang didapat oleh pacaran, adalah perbuatan yang bisa kamu putuskan dengan sadar. Jadi, tulisan kali ini akan membantu kamu untuk membuat keputusan benar dalam hidup. Jangan sampai kamu melakukan perbuatan yang salah dan membuatmu menyesal kemudian. Lanjut!

Kenapa harus pacaran?

Hayo…bisa nggak kamu jawab pertanyaan ini? Kenapa harus pacaran? Hmm…mungkin di antara kamu ada yang menjawab:
‘biar nggak kuper’
‘biar nggak dibilang nggak laku’
‘biar ada cowok yang sayang sama kita’
‘biar ada semangat untuk belajar’
‘biar nggak malu dengan teman-teman yang pada punya pacar juga’
‘sekedar pingin tahu rasanya’
dll, masih banyak lagi alasan yang bisa kamu ajukan sebagai pembenaran. Oke deh, kita coba telaah satu per satu yah, masuk akal nggak sih alasan-alasan yang kamu punya itu.

Pacaran, adalah aktivitas yang dilakukan berdua dengan sang kekasih sebelum menikah. Aktivitas atau kegiatan ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa nonton bareng, makan bakso berdua, jalan berdua atau belajar bersama. Tapi alasan terakhir ini kayaknya banyak nggak jadi belajarnya deh karena pada sibuk mantengin gebetan masing-masing. Iya apa iya?

…Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia…

Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia. Why? Karena saya yakin orang pacaran itu dunianya akan berkutat dari pengetahuan tentang doi aja. Coba kamu tanya apa dia tahu perkembangan teknologi terkini? Apa dia tahu di Palestina itu ada masalah apaan sih? Apa dia juga tahu kalo Amerika itu ternyata adalah teroris sejati?

Yakin deh, pasti mereka yang suka pacaran itu nggak bakalan tahu topik beginian. Kalo begitu, mereka itulah yang kuper dan kupeng. Paling tahunya cuma apa hobi sang pacar, apa wakna favoritnya, apa makanan kesukaannya, dll. Coba Tanya berapa nilai ulangan matematikanya, fasih nggak bahasa Inggris-nya, bagus nggak karangan bahasa Indonesia-nya, dan hal-hal seputar itu, pasti deh aktivis pacaran pada bloon untuk hal beginian. Kalo pun ada yang pintar, itu sama sekali nggak ada hubungannya dengan pacaran sebagai semangat belajar.

Sebaliknya, pacaran adalah ajang maksiat. Bukankah sudah dikatakan oleh Rasulullah SAW:

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan” (HR Ahmad)

Waduh, emang kamu mau jadi temannya setan? Hiii, naudzubillah banget tuh.

Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berdua-duaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh..malah kebablasan pacaran. Teman SMA saya dulu aja ada yang MBA alias Married By Accident alias lagi hamil di luar nikah karena pacaran. Udah sekolahnya nggak bisa lanjut karena perutnya semakin gendut, ia adalah pihak yang dirugikan.

…Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berdua-duaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh..malah kebablasan pacaran…

Tuh, si laki-laki yang menghamili bisa dengan enaknya melanjutkan sekolah sampe tuntas. Belum lagi beban dosa besar yang harus ia tanggung. Ingat, berzina adalah salah satu dosa besar yang hanya bisa ditebus dengan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh dan tak akan pernah mengulangi lagi. Bukan taubat jenis tomat, saat ini tobat, besok kumat. Duh, itu sih namanya main-main alias nggak serius dan mau berubah total. Nggak baik, Non!

Jomblo adalah pilihan

Kok bisa? Di saat teman-teman pada risih dengan status jomblo, masa’ sih malah bisa dijadikan status pilihan? Bisa aja, why not gitu loh? Lagian tergantung persepsi kan?

Kondisi jomblo adalah kondisi yang independen, mandiri. Di saat teman-teman cewek lain serasa nggak bisa hidup tanpa gebetan, kamu merasa sebaliknya. Nggak harus jadi cewek tuh aleman, manja, tergantung ke cowok, dan merasa lemah. Huh…jijay bajay banget. Jadi cewek kudu punya pendirian, nggak asal ikut-ikutan. Meskipun teman satu sekolah memilih pacaran sebagai jalan hidup, kamu tetap keukeuh dengan prinsip: “jomblo tapi sholihah”. Huhuy!

Dulu, waktu saya masih duduk manis di bangku SMP dan SMA, ada seorang teman yang ngebet banget pingin punya pacar. Sampe-sampe kalo ada kuis di majalah remaja tentang siap-enggaknya pacaran, doi termasuk yang rajin mengisi untuk tahu jawabannya. Ternyata doi tipe yang sudah siap banget. Akhirnya fokus perhatian dia hanya ke cita-cita pingin punya pacar dan pacar mulu. Prestasi sekolah jadi anjlok. Padahal ternyata nggak ada yang mau sama doi (backsound: Kacian banget!).

Nah, beda kasus dengan muslimah sholihah. Ada atau nggak ada yang mau, dia nggak bakal ambil pusing. Mikirin rumus fisika aja sudah cukup pusing, pake mikir hal lain. Maksudnya, mikirin pacar atau pacaran adalah sesuatu yang nggak penting bagi dirinya. Selain ngabisin waktu dan energi, yang pasti menguras konsentrasi dan emosi.

…Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan….

Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan. Kamu bisa tunjukkan kalo jomblo adalah harga diri. Menjadi jomblo bukan karena nggak ada yang mau, tapi kitanya yang emang nggak mau kok sama cowok-cowok anak kecil itu. Lho, kok?

Iya, cowok kalo beraninya cuma pacaran itu namanya masih cowok kecil. Masa’ masih kecil udah pacaran. Huh! Kalo cowok yang udah dewasa, pasti ia nggak berani pacaran, tapi langsung datang ke ortu si cewek dan ngelamar. Merit deh jadinya. Selain menunjukkan tanggung jawab, cowok dewasa tahu kalo pacaran cuma ajang tipu-tipu dan aktivitas berlumur dosa. Hayo…pada berani nggak cowok-cowok kecil itu?

Jomblo Tapi Shalihah

Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah nantinya. Tul nggak? Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Hiii, naudzubillah. Atau bisa jadi karena takut dibilang jomblo malah dapat predikat MBA tanpa harus kuliah alias Married By Accident.

Lagipula, cewek kalo mau dipacarin kesannya adalah cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain. Idih…nggak asyik banget! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian karena udah tahu ‘dalemannya’, mereka pinginnya dapat cewek baik-baik.

Terlepas apa motivasi mereka, yang pasti kamu kudu punya patokan atau standar tersendiri. Kamu nggak mau pacaran karena itu dosa. Kamu memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat. Kamu nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul. Kamu tetap keukeuh pada pendirian karena muslimah itu orang yang punya prinsip. Itu artinya, kamu selalu punya harga diri atas prinsip yang kamu pegang teguh. Iya nggak seh?

Karena banyak juga mereka yang meskipun sudah menutup aurat dengan kerudung gaul, masih enggan disebut jomblo. Jadilah mereka terlibat affair bernama pacaran sekadar untuk gaya-gayaan. Bener-benar nggak ada bedanya dengan mereka yang nggak pake kerudung. Malah parahnya, masyarakat akan antipati sama muslimah tipe ini. Berkerudung tapi pacaran. Berkerudung tapi masih suka boncengan sama cowok non mahrom. Berkerudung tapi sering berduaan sama cowok dan runtang-runtung nggak jelas juntrungannya. Padahal, kelakuannya yang model begitu itu bisa membuat jelek citra kerudung, imej Islam jadi rusak, dan tentunya doi bikin peluang orang lain untuk menilai dan memukul rata bahwa doi mewakili muslimah. Parah banget!

…predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat…

Intinya, predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat. Menjadi jomblo sama dengan sholihah kalo itu diniatkan karena Allah semata. Bukankah hidup ini cuma sementara saja? Jadi rugi banget kalo hidup sekali dan itu nggak dibikin berarti. Jadi kalo ada yang rese dengan kamu karena status jomblomu, katakan saja ‘jomblo tapi sholihah, so what gitu loh!’. Hidup jomblo! [riafariana/voa-islam.com]

[email: riafariana@yahoo.com]

Filed under: - - - - artikel voa-islam.com


===================================================



Pacaran?!


Oleh Shofa

“De, kenapa kamu ga’ mau pacaran?” tanyaku pada adikku yang paling bungsu. “Satu, di Islam ga’ ada kata pacaran. Dua, pacaran berarti pemborosan waktu, tenaga, dan kapital. Daripada kita sibuk mikirin pacar yang ga’ tahu dia mikirin kita apa enggak mendingan tidur atau nonton TV dirumah, atau beli bakso lima mangkok daripada buat hang out sama doi” jawabnya polos, namun membuatku tertegun dan merenung.

Adikku, masih berusia cukup belia 14 tahun kelas tiga es em pe. Teman se-ganknya adalah ABG gaul dan hampir semua temannya punya pacar, ya hal ini memang sudah sangat biasa di masyarakat kita, anak kelas tiga es em pe pacaran. Tapi, dia tetap bertahan dengan prinsipnya untuk tidak pacaran di antara teman se-ganknya yang melegalisasi pacaran, padahal dari sisi tarbiyah keIslaman dia sangat terbatas. Kuliahku di luar kota membuatku jarang sekali berdiskusi dengannya, hanya sesekali saja ketika aku mudik dan itupun tidak lama karena saat mudik pun banyak aktivitas di luar rumah yang harus kukerjakan. Sedangkan kondisi orangtuaku masih jauh dari bi’ah keIslaman. Jauh di hatiku aku salut dan malu padanya.

Aku jadi teringat dengan ikhwah di kampus yang mulai luntur hanya karena seseorang yang menjadi pujaan hatinya yang akhirnya membuatnya gugur di jalan dakwah. Ya, gugur tapi bukan syahid, gugur karena tereliminasi dari medan dakwah karena godaan syahwat. Virus merah jambu, adalah salah satu alasan klasik yang membuat para aktivis dakwah “drop out” dari kampus dakwah. Padahal lingkungan kampus yang kondusif dengan bi’ah keIslamannya, banyaknya ikhwah adalah sarana yang cukup efektif untuk menjaga keistiqomahan, di samping taujih mingguan di lingkaran kecil.

Virus merah jambu, sarana efektif musuh utama dakwah (syaitan) untuk menjegal para mujahid dan mujahiddah. Virus ini tidak hanya menyerang aktivis dakwah baru tapi juga aktivis dakwah dengan jam terbang yang sudah tinggi. Bermula dari koordinasi, saling tausiyah akhirnya pindah ke curhat pribadi dan lama-lama timbul simpati. Menjaga diri dan hati dari pintu-pintu masuknya syaitan adalah sangat penting bagi seorang aktivis dakwah agar ia tidak tergelincir atau pada terjebak pada jurang nasf.

Ibn Qoyyim Al-Jauzy dalam kitab Ad Da’ Wa Ad Dawa’ mengatakan ada empat pintu maksiat yaitu: pandangan, tutur kata, lintasan hati dan langkah kaki. Jagalah keempatnya, niscaya kita dapat selamat.

Belajar dari adik kecilku, aku merasa malu dan prihatin.Mengapa di antara para penggerak dakwah masih banyak dan seringkali terjadi cinta lokasi alias cinta bersemi sesama aktivis dan berujung komitmen satu sama lain. Ya, apa bedanya dengan pacaran. Apakah tidak malu dengan seorang anak es em pe yang tetap keukeu menjaga prinsip untuk tidak bacaran before married.

Filed under: - - - dari eramuslim.com | Komentar Dimatikan


===========================================================================



Hukum Berpacaran


Assalamualaikum,

Pak ustad, saya mau bertanya bagaimana sebenarnya hukum berpacaran menurut Islam. Saya pernah mendengar bahwa pacaran dapat menjurus ke arah zina dan oleh karena itu diharamkan. Tapi mengapa teman-teman saya (yang menurut saya, ilmu agama mereka lebih banyak dari saya) tetap berpacaran atau mencari pacar. Bahkan tidak jarang guru agama di sekolah saya memberi tips mencari pacar…

Dan apabila pacaran itu tidak boleh, saya minta tolong, apa yang harus saya lakukan agar hati saya tidak terlarut dalam arus “pacaran ini”. Karena saat ini saya sedang tertarik dengan seseorang….

Fn

Jawaban

Wa’alaikum salam wr. wb.

Saudaraku Fn yang dikasihi Allah SWT, sebenarnya sudah sangat jelas sekali bahwa hukum berpacaran menurut Islam adalah haram (tidak boleh). Kebanyakan ulama sepakat tentang keharamannya karena lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dalil-dalil yang mengharamkan pacaran banyak sekali, diantaranya adalah :

“Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra’ : 32)

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya (dari hal yang haram), yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya (dari yang haram)”. (QS. An-Nur: 30-31).

“Telah ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara qalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluanlah yang membenarkan (merealisasikan) hal itu atau mendustakannya”. [HR. Al-Bukhoriy (5889) dari Ibnu Abbas, dan Muslim (2657) dari Abu Hurairah]

“Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita”. Seorang lelaki dari kalangan Ashar berkata, “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami?” Maka Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Mereka adalah kematian (kebinasaan)”. [HR. Al-Bukhoriy (5232), Muslim (2172), dan At-Tirmidziy (1171)]

“Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kalian (kaum pria) berduan dengan seorang wanita, karena setan adalah pihak ketiganya”. [HR. At-Tirmidziy (2165), dan Ahmad (114). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Al-Irwa’ (6/215)]

“Andaikan kepala seseorang di cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan) baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tak halal baginya”. [HR. Ar-Ruyaniy dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (486, & 487)]

Lalu jika pacaran itu haram, maka bagaimana caranya seorang muslin untuk mendapatkan jodoh? Cara-caranya adalah sebagai berikut :

1. Melalui perantara.
Upayakan memperluas pergaulan, tanya sana tanya sini, siapa gerangan yang bisa membantu Anda untuk mencarikan jodoh. Cari perantara yang reputasinya baik, seperti ustadz, guru, murobbi, dan orang-orang sholih lainnya. Jangan malu untuk mempromosikan diri bahwa ananda sedang mencari jodoh (apalagi ananda lelaki yang memang harus lebih agresif dalam mencari jodoh daripada perempuan). Namun saya tidak menganjurkan ananda untuk mengikuti biro jodoh atau mengikuti forum-forum gaul di internet, karena selain tidak selektif, juga belum tentu jujur apa yang ditampilkan oleh biro/media tersebut.

2. Mencari sendiri tanpa melalui pacaran.
Cara yang kedua ini mungkin sulit bagi sementara orang. Bagaimana bisa mencari jodoh sendiri tanpa melalui pacaran? Bukankah pacaran merupakan sarana untuk mengenal calon pasangan kita? Lalu dapatkah dijamin kita akan cocok dengan pasangan kita jika tidak melalui pacaran? Jawabannya adalah : bisa!. Bisa menikah tanpa pacaran dan bisa cocok sampai hayat di kandung badan. Nenek moyang kita telah mempraktekkan hal tersebut sejak lama dan terbukti cocok. Bahkan sekarang ini kita menyaksikan sendiri bahwa angkaperceraian semakin tinggi, justru ketika budaya pacaran menjadi umum dalam masyarakat kita. Ternyata pacaran tidak menjamin kecocokan dalam berumah tangga. Jadi, cocok atau tidaknya kita dengan pasangan bukan karena pacaran, tetapi karena kesiapan untuk menerima pasangan kita apa adanya. Walau tidak pacaran, tetapi hati dan mental kita lebih siap (ikhlas) untuk menerima kekurangan dari pasangan, maka rumah tangga kita akan langgeng sampai akhir hayat. Sebaliknya, walau pacaran bertahun-tahun tapi ternyata mental dan hati kita tidak siap menerima kekurangan pasangan, maka pernikahan akan mudah bubar dalam waktu yang singkat.

Cara mencari sendiri tanpa pacaran adalah dengan cara ‘menembak’ (langsung mengutarakan keinginan untuk menikahi orang yang kita taksir). Contohnya adalah ketika Khadijah ra meminta Nabi Muhammad saw untuk menikahinya. Cara ini biasanya didahului dengan mencari informasi tentang orang yang akan kita “tembak” tersebut. Cara mencari informasinya bisa melalui teman akrabnya, gurunya, dan orang-orang terdekat dengannya. Cara yang ditempuh harus smooth (halus), sehingga tidak terkesan terlalu agresif. Lalu dilanjutkan dengan memberikan sinyal kepada orang yang kita taksir tersebut apakah ia siap untuk kita ajak menikah. Kalau sinyalnya positif, maka kita bisa menyampaikan hasrat kita kepadanya. Bisa melalui perantara atau bisa juga langsung mengutarakan kepadanya. Kalau diterima alhamdulillah dan kalau pun ditolak jangan sakit hati.

Baik cara pertama maupun kedua yang Anda lakukan, prinsipnya jangan pernah berputus asa untuk mencari jodoh dengan cara-cara yang Islami. Sediakan juga waktu khusus untuk mencari jodoh (mis: sepekan dua kali atau sebulan tiga kail) dengan cara silaturahim ke perantara atau untuk mencari info orang yang kita “tembak”. Iringi upaya kita mencari jodoh dengan doa dan sholat tahajud yang intens. Buktikan kepada Allah SWT bahwa Anda memang sungguh-sungguh mencari jodoh. Insya Allah, jodoh itu akan datang kepada Anda. “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh mencari jalan-jalan Kami, niscaya Kami akan tunjukan jalan-jalan tersebut ” (QS. 29 : 69).

Salam Berkah !

(Satria hadi Lubis)



===========================================================================



Ingin Putus Dari Pacar


Assalamu’alaikum Wr.Wb.

saya adalah seorang muslimah umur 25 thn, saat ini sedang menjalin hubungan dengan seorang laki2.Pada saat awal kenal sifatnya sangat baik tetapi semakin kesini banyka perubahan. Dia banyak mengumbar janji tapi tidak semua ditepati. Setiap saya ingin melihat KTPnya dia marah. Pemahaman gamanya juga kurang. Ketika saya minta putus tidak pernah dikabulkan. Bila putus dia mengncam saya akan bunuh diri dan apabila saya menikah dengan orang lain akan menghancurkan hidup saya. Terus terang saya sangat ketakutan dan mulai tidak tentram , saya ingin dilepaskan secara baik2 dan diikhlaskan untuk menempuh jalan hidup yang saya inginkan. Terus terang setelah menjali hubungan dengan dia banyak kemaksiatan yang saya lakukan. Saya ingin bertobat kepada ALLAH SWT 100%. dia berjanji akan menikahi saya tapi selalu menulur waktu. Tapi semakin kesini semakin kelihatan pribadi yang sesungguhnya. Kadang saya berpikir untuk ikhtiar ke orang pintar agar bisa putus tapi sya takut dekat dengan syirik. Pertanyaan saya:

1. Bagaimana agar bisa putus dengannya karena dia sangat sensitif juga orangnya nekat dan emosian?

2. Apakah saya layak mendapatkan jodoh soleh karena telah banyak maksiat yang saya lakukan terhadap pacar saya?

3. Bagaimana mengatasi rasa takut terhadap pacar saya yang temperamen?terus terang saya merasa terkekang dengan sifat temperamen?

Apriliani


Jawaban

Saudari Apriliani yang dirahmati oleh Allah SWT, saya turut prihatin dengan keadaan Anda saat ini. Saya mendukung langkah Anda untuk memutuskan hubungan dengan pacar Anda yang jelas-jelas kepribadiannya tidak baik.

Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk putus dengan pacar Anda :

1. Siapkan mental Anda untuk tidak takut kepada pacar Anda. Ingat! Yang perlu kita takutkan hanya Allah SWT. “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman” (QS. 3 : 175). Ketahuilah wahai saudariku, bahwa jika Anda hanya takut kepada Allah maka Allah akan menjaga Anda dan kalau Allah menjaga Anda maka tidak ada seorang pun yang dapat mencelakakan Anda.

2. Sampaikan kepada pacar tentang keinginan Anda untuk putus. Sampaikan dengan bahasa yang lugas dan tegas. Jika ia bertanya mengapa sebabnya Anda memutuskan dia, jawablah bahwa dia tidak cocok untuk Anda dan Anda tidak lagi mencintainya. Jangan memberikan tenggang waktu kepadanya untuk memperbaiki diri karena Anda sudah tahu bahwa ia sulit berubah. Tetaplah konsisten dan jangan kasihan kepadanya jika ia memohon atau bahkan menangis, karena itu hanya taktik lelaki saja untuk bisa kembali kepada pasangannya.

3. Setelah Anda memutuskan dia, konsistenlah untuk tidak menanggapi dia. Hubungan komunikasi, apalagi keinginan kembali dari pacar Anda, jangan direspon. Anda harus tetap bersikap tegas dan konsisten. Jangan tergoda dan terbujuk dengan rayuannya. Ingat! Salah satu penyebab mengapa pacar yang diputuskan terus mengganggu adalah karena kita sendiri tidak tegas memberikan isyarat putus tanpa kompromi, baik dengan bahasa kata maupun dengan bahasa tubuh (body language). Kadangkala bahasa kata kita tegas, tetapi bahasa tubuh kita tidak tegas. Misalnya, masih mau didekati, masih menatap dengan pandangan cinta, dan lain-lain. Sekali lagi, Anda harus tegas dalam memutuskan dia, baik dengan bahasa kata maupun dengan bahasa tubuh.

4. Jangan takut dengan ancaman pacar Anda karena kebanyakan ancaman tersebut hanya gertak sambal saja. Sebagian lelaki menggunakan taktik menggertak dan merayu untuk meruntuhkan hati wanita pujaannya. Oleh sebab itu, Anda harus mengandalkan logika daripada perasaan agar tidak mudah terpengaruh oleh tipu dayanya.

5. Terus berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungannya. Minta kepada Allah agar hati Anda dan pacar Anda dibersihkan dari perasaan cinta satu sama lain. Lalu untuk sementara waktu sebaiknya Anda tidak bepergian sendirian untuk berjaga-jaga apabila ia melakukan tindakan nekat dan agar Anda juga terus diingatkan oleh orang lain untuk menjauhi pacar Anda.
Lalu tentang pertanyaan Anda, apakah masih bisa mendapatkan jodoh yang baik maka hal tersebut tergantung dari diri Anda sendiri. Jika Anda bertaubat dan terus memperbaiki diri, Insya Allah jodoh yang baik akan Anda dapat. Sebagaimana firman-Nya : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS. 24 : 26).

Demikian saran saya, semoga berkenan.

Salam Berkah !

(Satria Hadi Lubis)

Filed under: - - - dari eramuslim.com |

Idul Adha 2015 SMAN 1 Kartasura

Assalamu'alaikum wr. wb.
Pada kesempatan kali ini kami dari bidang Publikasi Rohis akan mempublikasikan tentang kegiatan Idul Adha di SMA N 1 Kartasura  pada tanggal 24 September 2015.
Berikut adalah beberapa foto kegiatan Idul Adha:















Mungkin itu tadi beberapa foto yang dapat kami publikasikan. Jika ada kekurangan, silahkan komen dibawah. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


15 Alasan Kenapa Kamu Perlu Ikut Rohis

 

identik terwujud dalam setiap Rohis pada saat ini. Mungkin ada 4-7 saja yang terpenuhi. Mungkin hanya 1? atau mendekati keseluruhannya. Itu semua bergantung dari seberapa makmur - See more at: http://rohis.itsar.org/15-alasan-kenapa-kamu-perlu-ikut-rohis-dan-gak-kamu-dapet-di-ekskul-lain/#sthash.kyl5LdHv.dpuf

Assalamu'alaikum Sobat Rohman (Rohis Smanra) kali ini mimin mau share 15 alasan kenapa antum perlu ikut Rohis

PROGRAM KERJA ROHIS SMA N 1 KARTASURA PERIODE 2014/2015


Assalamu'alaikum. Akhi, Ukhti, kembali lagi nih sama mimin. Sekarang mimin mau share nih program kerja di Rohis SMA Negeri 1 Kartasura Periode 2014/2015. Jangan salah ya sama periodenya, karena memungkinkan setiap periode punya proker (Program Kerja) yang berbeda. Ok ini dia.

Proker Bidang Rumah Tangga
1.      Membuat jadwal piket musholla
2.      Inventaris à menata benda-benda di musholla
Dilakukan 2 bulan sekali
a)      Senin, 17 November 2014
b)      Rabu, 14 Januari 2015
c)      Selasa, 17 Maret 2015
d)     Sabtu, 23 Mei 2015
e)      Jum’at, 31 Juli 2015
3.      Mencuci mukena à dilakukan seluruh anggota RT
4.      Kerja Bakti
1)      Kamis, 30 Oktober 2014
2)      Rabu, 12 November 2014
3)      Kamis, 27 November 2014
4)      Selasa, 15 Desember 2014
5)      Selasa, 6 Januari 2015
6)      Kamis, 12 Februari 2015
7)      Rabu, 25 Maret 2015
8)      Kamis, 16 April 2015
9)      Kamis, 30 April 2015
10)  Rabu, 13 Mei 2015
11)  Kamis, 28 Mei 2015
12)  Kamis, 11 Juni 2015
13)  Rabu, 29 Juni 2015
5.      Angket siswa
-          Setiap kelas diberi 2 lembar kertas angket
-          Diberikan pada saat istirahat I dan diambil saat istirahat II
-          Berisi saran dan kritik siswa terhadap keadaan mushola At-Taqwa
-          Dilakukan 1 tahun sekali

JUM’AT BERIMAN



Assalamu’alaikum wr wb
Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi dengan sobat Rohis semuanya. Di postingan kali ini kami akan membahas salah satu Program Kerja (PROKER) Bidang Kaderisasi yakni JUM’AT BERIMAN. JUM’AT BERIMAN adalah agenda rutin di SMA Negeri 1 Kartasura yang biasanya diselenggarakan di  Jum’at terakhir di setiap bulannya, program yang diadakan oleh sekolah ini sangat bermanfaat khususnya bagi pengurus ROHIS dan umumnya bagi siswa siswi muslim SMANRA. Di kegiatan tersebut pengurus ROHIS dilatih agar bisa dan berani berbicara didepan umum, dilatih untuk belajar dan lebih memahami Dakwah Islam, sedangkan bagi siswa/i lebih memiliki pengetahuan tentang Islam dan memberantas buta Al-qur’an karena pelajaran agama di SMA Negeri yang hanya kita dapatkan seminggu 2 Jam pelajaran saja tentunya sangat memprihatinkan. Dalam kegiatan tersebut biasanya diisi dengan Tadarus Alqur’an dan Materi Tausiyah kadang juga ditambah yel-yel.

Kerja Bakti ROHIS (Kebersihan Mushalla)



Assalamu’alaikum wr wb
Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi dengan sobat Rohis semuanya. Di postingan kali ini kami akan membahas salah satu Program Kerja (PROKER) Bidang Rumah Tangga atau bisa disebut RT Yakni Kerja Bakti. Kerja Bakti Mushola At-Taqwa adalah sebuah proker rutin yang diadakan setidaknya satu bulan sekali atau menyesuaikan situasi dan kondisi, kerja bhakti sangat penting untuk tetap menjaga kebersihan Mushola selain juga piket yang diadakan setiap hari.

Lomba Antar TPQ 2015, Agenda Kami 25 Januari 2015

Hai sobat Rohis, Bagaimana kabarnya? semoga dalam keadaan sehat wal affiyat. Pada kesempatan kali ini kami akan share tentang Program Kerja Rohis khususnya bidang Sosial pada hari Minggu tanggal 25 Januari 2015 lalu.
Pasti dah tau dong ada apa pada tanggal itu....
Yapz yakni Lomba TPA, lomba TPA sendiri berlangsung di SMA Negeri 1 Kartasura. Pada lomba tersebut diikuti oleh setidaknya 18 TPA/TPQ di Kartasura dan sekitarnya. Lomba TPQ berlangsung sangat seru dan menegangkan terutama saat setiap peserta memasuki ruangan lomba beberapa diantara mereka terlihat cukup tegang. Dan yang menjadi juara umum pada perhelatan tersebut adalah TPA Al-Jami' Sanggrahan, Nogosari. Selamat atas keberhasilannya menjuarai 2 kali berturut-turut.